Ruang isolasi merupakan sebuah ruangan khusus yang dirancang untuk merawat pasien yang menderita penyakit menular atau infeksi. Untuk itu, desain ruang isolasi harus memperhatikan sistem tata udara yang baik agar dapat mengendalikan penyebaran kuman dan mencegah infeksi silang.

Menurut panduan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sistem tata udara di ruang isolasi harus memenuhi standar dengan sirkulasi udara yang memadai. CDC juga mengatakan ruang isolasi memerlukan kontrol suhu dan kelembaban yang tepat, serta memastikan bahwa udara dari ruang isolasi tidak bocor ke ruangan lain. Hal tersebut dapat dicapai dengan menjaga tekanan di dalam ruang isolasi negatif atau lebih rendah daripada ruangan disekitarnya. Sehingga, udara di dalam selalu dihisap keluar dan udara dari luar tidak masuk ke dalam ruang isolasi.

Sementara itu, menurut panduan dari World Health Organization (WHO), tata udara di dalam ruang isolasi juga harus memenuhi standar khusus untuk mencegah penyebaran penyakit menular. WHO merekomendasikan penggunaan filter udara yang dapat menyaring partikel udara dengan ukuran yang sangat kecil, termasuk virus, serta kecepatan hembusan udara yang cukup tinggi untuk mencegah udara kotor masuk ke dalam ruang isolasi.

Sehingga, kita dapat menyimpulkan bahwa pada ruang isolasi, kita harus memperhatikan sistem tata udaranya. Karena, dengan memiliki sistem tata udara yang baik, ruang isolasi dapat berfungsi secara optimal dalam mencegah penyebaran penyakit menular dan menjaga keamanan pasien serta tenaga medis yang merawatnya. Oleh karena itu, memilih kontraktor ruang isolasi yang memperhatikan faktor tata udara dalam desain ruang isolasi yang dibuat menjadi sangat penting.