Hi sahabat, apa kabar? Kita akan bahas sedikit tentang chiller, yang mungkin udah pada tau dong? Jadi, chiller itu bukan cuma AC biasa, tapi juga jadi bagian penting di industri. Penasaran? Yuk, kita simak bareng-bareng!
Chiller adalah perangkat pendingin penting yang banyak digunakan. Secara definisi Chiller adalah mesin yang menghilangkan panas menggunakan media cairan pendingin dengan memanfaatkan berbagai siklus, siklus refrigerasi. Cairan ini kemudian dapat disirkulasikan melalui heat exchanger untuk mendinginkan peralatan, produk atau aliran udara dan air. Chiller tidak hanya digunakan untuk ac namun juga untuk pendingin didalam proses industri dan aplikasi lainnya
Sebelum kita mempelajari beragam jenis chiller dan prinsip kerjanya, yuk kita cek skema sistem pendinginan yang memanfaatkan metode Direct Expansion (DX). Perhatikan gambar skematik di bawah ini. Pada sistem ini, udara didinginkan dengan refrigeran yang mengalir melalui pipa pendingin yang memiliki fin/kisi.
Nah, kalau untuk chiller ac sistemnya berbeda. Untuk dapat menyalurkan pendinginan lebih konsisten chillers ac menggunakan air / chilled water sebagai media perantara (secondary refrigerant) antara sistem yang ingin di dinginkan dan evaporator. Sehingga siklus pendinginan terlebih dahulu mendinginkan air, dan air dari evaporator disalurkan ke FCU, AHU, dan berbagai perangkat lainnya. Berdasarkan jenis pendingin condenser nya terdapat 2 jenis chiller, yaitu :
Siklus Refrigerasi :
5. Kemudian refrigeran pada kondisi cair tersebut menuju reservoir. sehingga hanya refrigeran dalam kondisi cair yang bs mengalir. Pada filter dryer, refrigeran dibersihkan dari air dan pengotor.
6. Selanjutnya, refrigeran dalam fasa cair mengalir menuju expansion valve. Fungsi expansion valve untuk mencekik dan mengendalikan aliran refrigeran sehingga yang berhasil melalui expansion valve, tekanannya menjadi turun dan suhunya mendingin
7. Pada evaporator, refrigeran berubah fase menjadi gas dan mendingin. Sehingga panas dari chilled water diserap oleh refrigeran, dan siklus ini terus berulang kembali.
Air cooled chillers sangat cocok, jika anda memiliki bangunan/gedung yang memerlukan pendinginan konsisten, suhu atau humiditynya terjaga secara konstan. contohnya : rumah sakit, pabrik, laboratorium, maupun gedung. Chillers juga dapat digunakan untuk mendinginkan produk, alat produksi atau alat laboratorium Aplikasi beban pendinginan antara 1,5 s/d 160 TR, air cooled chiller memberikan efisiensi energi dan hasil yang lebih baik daripada DX system.
Kemampuan Mentransfer Panas yang Baik: Air memiliki kemampuan yang baik dalam mentransfer panas. Ini memungkinkan efisiensi yang tinggi dalam proses pertukaran panas antara air dan refrigeran di dalam unit.
Stabilitas Suhu: Air memiliki kapasitas termal yang tinggi, yang berarti perubahan suhu air cenderung lebih lambat daripada zat lain. Ini memberikan stabilitas suhu yang diinginkan dalam sistem pendinginan.
Kelarutan Refrigeran: Beberapa jenis refrigeran larut dengan baik dalam air. Penggunaan air sebagai media pendingin dapat meningkatkan efisiensi proses perpindahan panas karena interaksi kimia antara air dan refrigeran.
Fleksibilitas Aplikasi: Air cooled chiller dapat dipakai untuk ac, pendingin alat laboratorium, pendigin alat produksi, pendingin produk, dst. Sistem air dingin sentral dengan air sebagai media pendingin lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pendinginan gedung, pusat data, industri, oil and gas (pendingin hidrocarbon). Bahkan air dari chiller dapat digunakan secara langsung untuk produksi pangan/bisa dikonsumsi.
Energi Efisiensi: Sistem air dingin sentral dapat dirancang untuk lebih efisien secara energi dalam beberapa kasus. Ketika digunakan dengan benar, chiller dengan air sebagai media pendingin dapat memberikan efisiensi energi yang baik.
Pemeliharaan yang Mudah: Sistem pendinginan menggunakan chilled water/chillers memudahkan perawatan. Karena sistem refrigeran utama terpisah dari perangkat pendingin di dalam ruangan.
#1. Tidak Memerlukan Cooling Tower: Air-cooled condenser tidak memerlukan cooling tower terpisah, sehingga tidak diperlukan infrastruktur tambahan untuk pembuangan panas. Ini mengurangi kompleksitas instalasi dan memungkinkan penggunaan di lokasi dengan ruang terbatas
#2. Instalasi Lebih Mudah dan Cepat: Jika kita membandingkan dengan water cooled chillers yang perlu sistem distribusi air dan cooling tower. Instalasi air-cooled chillers umumnya lebih sederhana dan cepat. Sehingga mengurangi biaya investasi awal dan mempercepat waktu penyelesaian proyek.
#3. Tidak Bergantung pada Pasokan Air Eksternal (Hemat air): Air-cooled chillers tidak tergantung pada pasokan air eksternal untuk operasinya. Cocok untuk anda yang memiliki keterbatasan pasokan air atau ingin menghemat air.
#4. Cocok untuk daerah lembap : Cocok untuk penggunaan di rumah sakit atau pabrik yang memerlukan RH yang konsisten. Chiller mampu memberikan hasil yang optimal, mesin tidak berhenti ketika humidity belum tercapai, karena suhu yang di control adalah suhu air
#5. Biaya perawatan lebih murah : Hemat, hemat, hemat. Karena tidak melibatkan komponen tambahan seperti cooling tower, pompa air, dan sistem perawatan air, lebih mudah merawat air-cooled chiller dan biaya perawatannya menjadi lebih murah
Silahkan konsultasikan kebutuhan chiller anda pada kami
1.https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S221067071830670X
2. https://www.semanticscholar.org/paper/Intelligent-control-of-HVAC-systems.-Part-I%3A-and-Ioan-Ilinca/7cfae07d386aa4f2d0c5f92fd81eb701d32f8e5f
3. Herbert W., Standford III. HVAC Water Chillers and cooling towers fundamental-Second edition. CRC Press. 2012